Jumat, 16 Januari 2009

Learning to become Entrepreneur of The Thamud (3)

By M. Suyanto

Kebenaran yang diajarkan Nabi Saleh bukan diterima dengan sepenuh hati, tetapi dibalas dengan keangkuhan dan kemarahan mereka dengan merencanakan untuk membunuh unta tersebut. Dalam surat Al Qamar ayat 29 : ”Maka mereka memanggil kawannya, lalu kawannya menangkap (untuk itu) dan membunuhnya”.

Kemudian dalam surat Huud 65 : ”Mereka membunuh unta itu, maka berkata Saleh: ”Bersukarialah kamu sekalian di rumahmu selama tigahari itu adalah janji yang tidak dapat didustakan”. Kemudian kaum Tsamud juga berencana untuk membunuh Nabi Saleh a.s. dan keluarganya disebutkan dalam surat An Naml ayat 48 – 50 : Dan adalah di kota itu, sembilan orang laki-laki yang membuat kerusakan di bumi dan mereka tidak berbuat kabaikan. Mereka berkata :”Bersumpahlah kamu dengan nama Allah, bahwa kita sungguh-sungguh akan menyerang dengan tiba-tiba beserta keluarganya di malam hari, kemudian kita katakan kepada warisnya (bahwa) kita tidak menyaksikan kematian keluarganya itu dan sungguh kita orang-orang yang benar”. Dan merekapun melakukan makar dengan sungguh-sungguh dan Kami merencanakan makar (pula), sedangkan mereka tidakmenyadari.

Setelah itu Nabi Saleh meninggalkan kaumnya. Kemudian datanglah janji Allah untuk menghancurkan mereka setelah tiga hari. Pada hari keempat, datanglah azab Allah yang disebutkan dalam surat Huud ayat 66-68 : Maka tatkala datang azab Kami, Kami selamatkan Saleh beserta orang-orang beriman bersama dia dengan rahmat dari Kami dan (Kami selamatkan) dari kehinaan hari itu. Sesungguhnya Tuhanmu Dia-lah Yang Maha Kuat lagi Maha Perkasa. Dan satu suara keras yang mengguntur menimpa orang-orang yang zalim itu, lalu mereka mati bergelimpangan di rumahnya. Seolah-olah mereka belum pernah berdiam di tempat itu. Ingatlah, sesungguhnya kaum Tsamud mengingkari Tuhan mereka. Ingatlah kebinasaan bagi kaum Tsamud. Demikian pula dalam surat Al Qamar ayat 30-32 : Alangkah dahsyatnya azab-Ku dan ancaman-ancaman-Ku. Sesungguhnya Kami menimpakan atas mereka suara keras yang mengguntur, maka jadilah mereka seperti rumput-rumput kering (yang dikumpulkan oleh) yang punya kandang binatang. Dan sesungguhnya telah kami mudahkan Al Qur’an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambilpelajaran?

Diriwayatkan oleh Ibnu Umar r.a. berkata: Ketika Rasulullah s.a.w. membawa sahabat ke Tabuk sempat berhenti sebentar di Hijr daerah kaum Tsamud, tiba-tiba sahabat \mengambil air dari sumur tempat minum orang Tsamud itu dan mereka gunakan membuat makanan dan ketika telah ditanak di dalam kuali, tiba-tiba Nabi s.a.w. memerintahkan kepada mereka supaya menuangkan semua yang ada dalam kuali (panci-panci) itu dan diberikan makanan untuk unta. Kemudian beliau pergi dengannya sampai mereka berhenti di sumur tempat unta (Nabi Shalih) dahulu minum, lalu Nabi s.a.w. melarang mereka masuk di tempat orang-orang yang telah disiksa sambil bersabda : ” Sungguh aku kawatir kalian ditimpa apa yang telah meinimpa mereka, karena itu sekali-kali jangan masuk di tempat mereka” (Ahmad). Riwayat lain menyebutkan bahwa Ibnu Umar r.a. berkata, ”Ketika Rasulullah s.a.w. di Hijr, beliau bersabda : Jangan masuk ke tempat orang-orang yang tersiksa itu kecuali jika kalian sambil menangis, jika tidak dapat menangis maka jangan masuk ke sana, jangan sampai kalian tertimpa apa yang telah menimpa mereka”. (Ahmad).

Sebaliknya Nabi Saleh a.s. dan kaum yang beriman diselamtakan oleh Allah dalam surat An Naml ayat 53 : Dan telah Kami selamatkan orang-orang yang beriman dan mereka itu selalu bertakwa.

www.msuyanto.com

Tidak ada komentar: